OBORMOTINDOK.CO.ID. LUWUK – Rencana pelaksanaan sosialisasi pelaksanaan tambang nikel di Kecamatan Masama yang rencananya akan digelar Sabtu (6/2/2021) batal dilaksanakan.

Camat Masama Kamaludin Djano dihadapan para pemuda dan Ketua Adat Masama yang rencana menghadiri pertemuan sosialisasi itu menjelaskan, sejatinya pelaksanaan sosialisasi memang akan dilaksanakan pada Sabtu (6/2/2021) sesuai rencana.

“Namun dengan beberapa kendala yang disampaikan kepada kami, rencana sosialisasi tersebut batal dilaksanakan hari ini, karena pembicaranya tidak dapat hadir,” kata Kamaludin.

Kamaludin menjelaskan, rencana sosialisasi itu dilaksanakan agar masyarakat dan pihak pe mrakarsa bisa bertemu langsung dalam sebuah forum.

“Tujuan saya adalah agar bisa menjadi edukasi bagi masyarakat terkait apa yang selama ini dipermasalahkan,” kata Kamaludin.

Sebagai pemeringah kecamatan Kamaludin memberikan apresiasi kepada para pemuda di Kecamatan Masama dan Ketua Adat, yang selama ini memberikan perhatian secara intens terhadap perkembangan informasi terkait rencana pembukaan tambang nikel di Kecamatan Masama.

“Walaupun ramai di media sosial, namun harus disyukuri sejauh ini situasi masih aman dan terkendali,” katanya.

Sementara itu, Kapolsek Lamala AKP Inyoman Dunia pada kesempatan itu mengimbau kepada komponen pemuda dan tokoh adat yang selama ini memberikan perhatian terhadap rencana masuknya pertambangan nikel di Kecamatan Masama untuk selalu menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban yang selama ini sudah terjaga dengan baik.

“Saya sebagai putra Masama dan pak Camat juga sebagai putra Masama, tidak mungkin membiarkan kehancuran terjadi di wilayah kita ini. Namun semua harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” katanya.

Sementara itu, Bosaano (ketua adat) Andio di Masama, Rahmat Djalil dengan tegas menyatakan menolak rencana masuknya tambang nikel. Rahmat membawa sejumlah berkas yang berkaitan dengan dugaan ketidak beresan pemrakarsa tambang Nikel di Masama.

“Saya rencana akan sampaikan ini dalam sosialisasi. Karena memang perusahaan ini banyak merekayasa dokumen,” tuturnya.(gt)

Phian