OBORMOTINDOK.CO.ID.Luwuk-Menganggap tidak pernah terjadi peralihan kepemimpinan, Andi Rustam Dj Pettasiri akan kembali eksis mengendalikan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Banggai periode 2020-2023.

Kata ARP sapaanya, ada alasan yang sangat mendasar, ia sebagai Ketua yang sah lahir berdasarkan hasil Musda ke IV di Kecamatan Toili pada 2019 silam, sudah jelas melahirkan dirinya sebagai nahkoda pada organisasi jas biru tersebut. Dan ada dukungan OKP dan PK sangat signifikan meletakkan amanah itu.

“Insyaallah saya akan kembali eksis untuk memimpin KNPI Banggai dan akan menuntaskan seluruh program kerja yang telah saya tuangkan dalam visi-misi saya,” tegas putra tokoh politisi senior almarhum H.Djar’un Sibay.

Diakui ARP, sebagai pemimpin organisasi tentunya bukan hal yang mudah untuk mengendalikan gerbong yang menghimpun beragam latar belakang dan karakter dari organisasi yang berbeda.

Tapi, ada prinsip dan tekat yang kuat harus manjadi motivasi agar bisa memberikan kesan tersendiri selama memimpin KNPI, seperti deretan figur-figur sebelumnya yang sukses membawa harum nama baik organisasi.

“Saya sangat punya tanggung jawab untuk mengendalikan KNPI. Karena bukan sedikit upaya dan usaha yang saya lakukan, untuk mendapatkan kepercayaan teman-teman OKP dan PK,” tandasnya.

Mengenai adanya isu ada kelompok yang melakukan upaya kudeta terhadap kepemimpinannya, ia hanya menanggapinya dengan santai dan bijak, bahwa dalam berorganisasi sekelas KNPI, adalah bukan hal baru dan itu bagian dari dinamika dalam berorganisasi.

Tapi ada hal yang jangan kita lupakan bersama, jika upaya kudeta itu sangat fatal jika harus dilakukan. Sebab, saya adalah pimpinan yang lahir secara prosedur dalam arena Musda. Dan mereka hanya saya libatkan dalam kepengurusan. Artinya kata ARP, adalah kewenangan saya ketika mereka juga harus saya lengserkan dalam kepengurusan ini dan mengganti dengan wajah baru yang loyal dan menjunjung etika dalam berorganisasi.

“Kan sangat lucu jika memang upaya kudeta itu dilakukan dengan alasan yang mengada-ada. Kok, saya yang merekrut mereka, trus saya yang dikudeta, harusnya saya yang punya kewenangan untuk mengeluarkan mereka dari kepengurusan ini,” tegasnya.

Untuk itu, guna menghindari polemik yang berkepanjangan dalam tubuh DPD KNPI Banggai, ia akan mengambil langkah tegas terhadap seluruh pengurus, termasuk akan melayangkan surat ke Ketua DPD I KNPI Provinsi Sulawesi Tengah.

“Saya akan melayangkan surat kepada Ketua DPD KNPI Provinsi Sul-Teng, guna melakukan kordinasi dan melaporkan situasi ini. Karena upaya kudeta ini adalah sejarah kelam sepanjang sejarah KNPI di Banggai,” kesalnya.

Selain menyurati DPD I KNPI Provinsi, ARP juga akan melayangkan surat kepada Bupati agar bisa menangguhkan sementara segala bentuk pembiayaan yang berkaitan dengan kegiatan KNPI. Hal ini dimaksudkan, agar jangan sampai ada kesalahan prosedur di dalamnya sehingga berdampak pada proses hukum.

Mengenai sikapnya untuk tidak menerima begitu saja tindakan yang dilakukan beberapa oknum di dalam organisasi yang dipimpinnya, ARP menegaskan kalau dirinya sudah berkotdinasi dan berkomunikasi dengan beberapa figur senior yang pernah terlibat dalam ber KNPI.

Dan kebanyakan dari mereka kata ARP, menyarankan dan mendukung agar dirinya mengendalikan organisasi itu sampai tuntas melaksanakan tugas dan fungsinya termasuk membantu pencapaian program pemerintah daerah sesuai dengan visi-misi Bupati dan Wakil Bupati.

“Saya akan melayangkan juga surat kepada Bupati dengan tembusan kepada Badan Keuangan, agar tidak ada proses pembiayaan untuk seluruh kegiatan KNPI sementara ini. Jangan sampai ada oknum yang mengatas namakan, kemudia menyalahgunakan kewenangan itu dengan alasan yang tidak masuk diakal,” imbuh pria yang saat ini menjabat Camat Toili.

Apakah ketika dilayangkan surat penangguhan itu akan berdampak pada eksitensi serta mobilitas pengurus? Ian kembali mempertegas bahwa, tujuan saya sejak awal memimpin KNPI, bukan semata-mata untuk berharap dana hibah. Tapi ada tanggung jawab moral kami sebagai pemuda yang ada di daerah ini, untuk membantu kinerja pemerintah dalam mengurusi masalah-masalah kepemudaan.

“Keinginan saya menjadi ketua KNPI, bukan hanya sekedar mengejar dana hibah dari pemda, tapi bagaimana kita bisa memberika ide atau gagasan untuk membantu kinerja pemda. Dan ketika kita sudah berbuat, tentunya akan mengikut apa yang kita inginkan bersama,” tutup ARP yang mengakui kalau ia akan berkordinasi secepat dengan Bupati selaku pimpinan daerah.(ydi)

Phian