OBORMOTINDOK.CO.ID. Luwuk—Tambatan perahu di Kelurahan Bugis, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai putus dan tak terurus lagi. Hal itu, membuat nelayan setempat kesulitansaat hendak bersandar setelah melaut.

Tambatan perahu yang dibanguan sejak 2016 itu, telah lama rusak dan tidak lagi dibenahi. Padahal, nelayan di Kelurahan Bugis berharap pemerintah pusat dan daerah meninjau secara langsung, lalu memperbaiki.

“Kami berharap ada peninjauan dari pemerintah pusat dan daerah karena kondisi tambat perahu nelayan ini sangat memprihatinkan sebab, barang muatan untuk keperluan nelayan tidak bisa digunakan oleh karena kondisi tambat perahu yang terbuat dari papan putus dan tak layak lagi digunakan,” tutur Aspan Lasanang, salah seorang nelayan di Kelurahan Bugis, Kamis (5/8).

Ia mengakui kalau jembatan pelabuhan tambatan perahu ini dibangun menggunakan APBD Banggai tahun 2016 lalu, tetapi baru berusia sekitar 4 tahun sudah mengalami kerusakan. “Kalau air turun biasa kapal barang dan nelayan bersadar di tengah laut dan menjemput barang dengan sampan kecil untuk bawah ke dermaga,” ujar dia.

TAMBATAN PERAHU DI BATUI
Nelayan Kelurahan Bugis berada di bibir pantai tak jauh dari tambatan perahu yang telah mengalami kerusakan. Nelayan setempat menginginkan adanya perbaikan. [Foto: Sofyan Amar/Obor Motindok]
Sehingga warga sangat berharap adanya perbaikian tambatan perahu nelayan, karena mempermudah akses para nelayan untuk beraktivitas. Karena kondisinya yang memprihatinkan, warga terpaksa memikul hasil melaut ke daratan.

Menurut Aspan, warga sangat berharap adanya perbaikan. Sebab, apabila kondisinya kembali baik akan menguntungkan dan memudahkan masyarakat terutama bagi nelayan.

“Selain kapal nelayan ada kapal pedagang yang juga bersandar di sana. Dan nantinya bila diperbaiki tentunya mereka tidak kesulitan untuk aktivitas nelayan dan tranportasi penumpang antar pulau,” ungkap dia.

Aspan menerangkan, tambatan perahu ini tidak hanya digunakan oleh para nelayan, tetapi juga dapat digunakan oleh para pedagang di Batui yang setiap pekan menjual dagangannya di Kabupaten Bangkep. Karena itu, bila memungkinkan dikembangkan untuk menjadi pelabuhan untuk melayani transportasi dari Kecamatan Batui menuju Kabupaten Banggai Kepulauan. (ydi)

Phian