OBORMOTINDOK.CO.ID-Luwuk.Presiden Joko Widodo meminta para kepala daerah menekan laju kenaikan kasus Covid-19. Karena itu, mobilitas dan aktivitas masyarakat harus dibatasi.
Penerapan PPKM karena adanya korelasi yang kuat antara mobilitas masyarakat dan perkembangan jumlah kasus konfirmasi dan kasus aktif di daerah.
Sejalan dengan itu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus melakukan monitoring dan evaluasi Bersama terhadap perkembangan kasus di daerah dan upaya serta respons cepat yang diperlukan dalam penanganan Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto menilai PPKM di wilayah Sulawesi belum terlihat efektif dalam menurunkan mobilitas masyarakat. Rata-rata mobilitas di luar area pemukiman pada periode PPKM tanggal 3-9 Agustus justru mengalami peningkatan dari periode sebelumnya.
Untuk itu, Menko Airlangga menegaskan kembali bahwa PPKM di wilayah tersebut harus diperketat agar tidak terjadi tren penambahan kasus harian dan dilakukan berbagai upaya untuk penurunan mobilitas secara konsisten.
Hal itu dikemukakan Airlangga saat memimpin rapat koordinasi dengan para kepala daerah dan Forkompimda di wilayah Pulau Sulawesi secara virtual, bersama Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan, dan Kepala BNPB pada Jumat (14/8) malam.
Menko Airlangga menjelaskan, selain menekan mobilitas, pemerintah juga terus meningkatkan jumlah testing dengan melakukan prioritas testing kepada suspek dan kontak erat dari kasus-kasus terkonfirmasi, dengan target minimal 10 kontak erat per kasus konfirmasi.
Seluruh kontak erat akan dites dan dikarantina untuk menimalisir risiko penularan. Menko Airlangga mengarahkan kepada seluruh kepala daerah di Pulau Sulawesi untuk terus meningkatkan testing dan penelusuran kontak hingga mencapai target yang ditentukan sesuai instruksi Mendagri.
Hal agar dapat diketahui secara pasti siapa saja yang suspek dan kontak erat sehingga langkah selanjutnya dapat diambil untuk menekan laju penyebaran virus. (san)