OBORMOTINDOK.CO.ID. Luwuk— Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banggai melakukan peninjauan lokasi akibat adanya dugaan pencemaran limbah sulfur PT Pertamina EP Donggi Motindok dan pengambilan sampel air di sunggai Kayowa, Senin 11 April 2022.

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banggai Sunarso Abusama, peninjauan dan pengambilan sampel dilakukan mendasari adanya keluhan masyarakat akibat limbah sulfur perusahaan yang mengalir ke sunggai Kayowa.

Pengambilan Sampel

Saat melakukan peninjauan lokasi dan pengambilan sampel, DLH di damping Pemerintah Kecamatan Batui, Kapolsek Batui, Kepala Desa dan BPD Desa Kayowa serta sejumlah masyarakat Kayowa.

Pengambilan sampel air sisa limbah oleh DLH untuk dilakukan pemeriksaan uji lab agar dapat membuktikan jika perusahaan telah mencemari air sungai melalui saluran drainase yang mengalir ke sunggai Desa Kayowa.

“Kami sudah mengambil sampel untuk kami periksa. Dan nanti kami akan mengundang perusahaan setelah kami mendapatkan hasilnya,” katanya.

Setelah mendapat hasilnya, ungkap Kadis DLH, pihaknya akan melaporkan hasil pemeriksaan tersebut pada Bupati Banggai dan kemudian akan mengagendangakan rapat dan akan mengundang perusahaan untuk sebagai tindak lanjutnya.

Amatan Obormotindok.co.id, saat ini dilokasi saluran drainase pembuangan perusahaan, selain airnya terlihat keruh, bau busuk limbah sangat menyengat. 

Diduga untuk menghilangkan jejak karena mendapatkan informasi akan dilakukan pemeriksaan oleh DLH, Kepala Desa Kayowa Ali Dg Marowa mengakui, jika pihak perusahaan telah membersihkan sekitar areal pembungan air limbah.

” Mungkin mereka mengetahui adanya pemeriksaan dari kabupaten, maka pihak Perusahaan keburu melakukan pembersiaan di lokasi saluran limbah perusahaan. Padahal sebelumnya lokasi aliran pembungan limbah sangat kotor. Tapi walau begitu sekitar lokasi masih juga terdapat bau busuk,”katanya.

Namun begitu, dengan adanya respon Bupati Banggai H. Amirudin yang langsung menyikapi persoalan ini, Ia mengucapkan terimakasi kerena telah merespon keluhan masyarakat dengan menurunkan langsung DLH untuk melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan.

Sehingga, Ia bersama warga Desa Kayowa berharap agar persoalan ini benar-benar segera diselesaikan. Sebab air di Sungai Kayowa hingga saat ini masih digunakan oleh masyarakat sebagai penunjang kebutuhan sehari hari yakni masak, cuci dan mandi.

“Saya ucapkan luar biasa kepada pak Bupati. Beliau langsung merespon apa yang menjadi keluhan masyarakat, semoga persoalan ini dapat segera teratasi, kami sangat khawatir kerena air sunggai Kayowa setiap hari digunakan masyarakat,” terangnya.(wht/co)

Phian