OBORMOTINDOK.CO.ID. – Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) mengidentifikasi aset berupa tanah milik obligor/debitur dari perkara BLBI mencapai 15,2 juta hektare. Dari jumlah tersebut, 5,2 juta hektare yang sudah dikuasai oleh negara melalui Satgas BLBI.

“Kami sudah mengidentifikasi aset dalam bentuk tanah 15,2 juta hektar. Yang 5,2 juta hektare kemarin sudah kita kuasai langsung,” kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD dalam video conference di Jakarta, Selasa (21/9/2021).

Mahfud menambahkan, dari aset tanah dan bangunan yang sudah disita negara, sekrang ini sedang dalam sertifikasi atas nama negara.

Selain itu, pemerintah juga tetap mengejar aset milik obligor/debitur BLBI yang berupa uang atau rekening bank untuk menyelesaikan hak negara.

“Buktinya mereka yang dipanggil hampir semuanya merespons, ada yang langsung oke saya bayar. Ada yang bilang utangnya enggak segitu nilainya kalau sekarang, oke pokoknya datang. Yang enggak datang akan ditempuh jalan hukum karena ini kekayaan negara,” ungkapnya.

Satgas BLBI sebelumnya menyita aset dalam bentuk cash flow di bank milik obligor PT Bank Umum Nasional (BUN) Kaharudin Ongko.

Adapun jumlah dana yang disita oleh pemerintah kali ini adalah Rp664.974.593 dan USD7.637.605 atau senilai Rp109,5 miliar dan sudah dimasukkan ke kas negara.

Pada 9 September 2021, ada dua aset yang disita Satgas BLBI, yaitu aset seluas 26.928,97 m2 di Jalan KH Mas Mansyur, Karet Tengsin, Jakarta Pusat dan satu bidang tanah seluas 2.020 m2 yang terletak di Jalan Gedung Hijau Raya Kav.1/Th-1 No. 63, Jakarta Selatan.

Sebelumnya, pada 27 Agustus 2021 telah dilakukan penguasaan fisik melalui pemasangan plang tahap pertama atas 49 bidang tanah seluas 5.291.200 m2 berlokasi di Medan, Pekanbaru, Tangerang, dan Bogor.

Untuk tahap berikutnya, Satgas BLBI telah merencanakan tindakan penguasaan dan pengawasan aset eks BLBI atas 1.677 bidang tanah dengan luas total kurang lebih 15.813.163 m2, yang tersebar di berbagai kota/kabupaten di Indonesia. (kr)

Sumber: Medcom.id

Phian