OBORMOTINDOK.CO.ID, Balut– Aksi banting meja yang dilakukan salah satu Anggota Legislatif (Aleg) DPRD Banggai Laut (Balut) Irwan Lajumi, dinilai berlebihan. Hal ini menuai kritik masyarakat Banggai Laut.

Aksi banting meja Aleg DPRD Banggai itu terjadi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Anggota DPRD Banggai Laut dengan Massa Aksi Tolak Tambang Pasir yakni Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Banggai Laut, Rabu (09/03/2022).

Kritikan itu juga disampaikan Ketua Umum PC IMM Banggai, Muh. Rifaldi Sibay. Menurutnya, aksi banting meja tersebut sangat tidak mencerminkan jiwa seorang pemimpin rakyat.

“Dia dipilih rakyat untuk bisa menyerap aspirasi rakyat, rakyat datang bukan disambut baik, tapi dengan sikap arogan, ini berarti dia risih dengan kedatangan rakyat dirumahnya sendiri,” kritiknya.

Sambung Rifaldi, aksi ini juga dinilai arogan dan tentu sangat disesalkan serta menyakiti hati rakyat yang di wakili IMM Balut.

“Mereka yang tergabung di IMM Balut datang mengaduh, seharusnya diserap aspirasinya apalagi tuntutan yang mereka sampaikan sama sekali tidak berat,” ngapnya.

Diketahui, belakangan ini IMM Balut tengah mengawal kasus abrasi pantai yang disebabkan penambangan pasir pantai ilegal. Sebelumnya telah dilakukan dialog publik bersama masyarakat dan dinas terkait, namun tidak menemui solusi karena tidak satupun Aleg yang hadir dalam dialog tersebut. Maka dalam menindaklanjuti kasus ini, IMM Banggai Laut melakukan Aksi penolakan penambangan pasir itu.

Adapun tuntutan yang dilayangkan IMM Balut pada substansinya adalah meminta kepada pihak legislatif dan eksekutif untuk tegas menangani aktifitas penambangan pasir tersebut.

“Kita hanya meminta agar penambangan pasir tersebut dihentikan dan di relokasi ketempat yang tepat sesuai Perda Sulteng tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir yang telah dikeluarkan gubernur 2017 lalu, apalagi telah ada himbauan dari pemerintah kepada para pelaku penambang untuk berhenti, surat himbauannya sudah ada, namun tidak ada ketegasan dari pihak yang berwenang,” cetusnya.

Lanjutnya, aksi banting meja yang dilakukan Irfan Lajumi tersebut sangat berlebihan dalam menanggapi tuntutan IMM Balut.

“Tuntutannya hanya demikian, tapi sambutnya berlebihan, ini bentuk ketidak mampuannya sebagai anggota legislative,” tutupnya.(FS/No)

Phian