OBORMOTINDOK.CO.ID, LUWUK- Hasil kajian yang dilakukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Banggai akan direkomendasikan ke organisasi perangkat daerah (OPD) teknis. Salah satu contohnya adalah pemetaan potensi pengembangan tanaman pangan di daerah.

Kajian pemetaan potensi pengembangan tanaman pangan di daerah ini dilakukan untuk mengetetahui secara detail kondisi struktur tanah beserta potensi tanaman pangan yang cocok dikembangkan.

Nursyamsy kepada pewarta di ruang kerjanya, Senin (15/1/2024) mencontohkan jagung. Tanaman ini tidak semua cocok di semua wilayah di daerah ini. Secara umum sebut dia, semua jenis tanaman dapat tumbuh. Hanya saja, hasil produksinya bakal tidak maksimal.

Nah, untuk memaksimalkan hasil panen itu, harus diketahui jenis tanahnya. Jagung itu tidak semua cocok ditanam di semua wilayah. Secara umum, semua tanaman bisa tumbuh di semua lahan, tapi hasil produksinya pasti tidak maksimal,” ujar Nursyamsy.

Pemetaan potensi tanaman pangan itu kata Nursyamsy, akan mendukung produktivitas hasil panen. Hasil riset BRIDA Banggai itu, selanjutnya akan diserahkan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) teknis. “Karena kami ini bukan eksekutor, tapi sifatnya koordinasi. Tentu hasil riset kami itu, diserahkan kepada instansi teknis,” ujar Nursyamsy.

Selain program penelitian pemetaan potensi pengembangan tanaman pangan ungkap Nursyamsy, ada program lainnya di tahun 2024 ini. Seperti, kajian geopark. Geopark adalah sebuah wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan keanekaragaman geologi yang bernilai tinggi, termasuk di dalamnya keanekaragaman hayati dan keragaman budaya yang menyatu di dalamnya.

Berikutnya adalah kajian pengusulan Pahlawan Nasional Kabupaten Banggai. Kajian Evaluasi Bumdes Maima dan kajian evaluasi pelaksanaan program 1 juta 1 pekarangan.

Program andalan berikutnya adalah, penelitian identifikasi sumber daya air untuk masyarakat perkotaan.

Ada pula kajian identifikasi potensi unggulan daerah. Kajian ini melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Sementara kajian desain olahraga juga akan dilaksanakan BRIDA Banggai. “Kajian pengembangan olahraga kita. Siapa mengerjakan apa, tahun pertama dan tahun kedua apa yang dilakukan. Untuk urusan desain olahraga daerah kerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia. Ini mengacu pada desain besar olahraga nasional, untuk mengelola olahraga masyarakat, pendidikan dan prestasi. Supaya terencana dengan baik,” tutur Nursyamsy.

Program yang dikerjasamakan dengan BRIN lainnya urai Nursyamsy, yaitu, pengembangan sumber daya manusia melalui pemagangan pada teknologi tepat guna.

BRIDA Banggai didukung penuh BRIN juga akan mengerjakan riset pengembangan Banggai Science Center.

Berikutnya, kajian pengembangan tekno park pertanian kawasan Keles, Desa Lumpoknyo, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai. Program ini kerja sama dengan BRIN.

Dua program berikutnya kerja sama BRIN adalah, pengembangan peta citra satelit kawasan perikanan tangkap serta kajian identifikasi dan karakteristik varietas lokal (tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan unggulan Kabupaten Banggai.

“Naskah sinergi BRIN, salah satunya pemanfaatan citra satelit perikanan tangkap. Program ini dibiayai BRIN. Program ini nantinya, nelayan tidak lagi mencari posisi ikan. Citra satelit perikanan tangkap ini, nelayan langsung menuju ke spot ikan. Itu bagian dari memaksimalkan resources perikanan untuk memaksimalkan hasil tangkapan nelayan,” ungkap Nursyamsy. (top)

 

Phian