OBORMOTINDOK.CO.ID. PONOROGO, Jawa Timur – Kelangkaan minyak goreng menjadi peluang tersendiri bagi sejumlah pedagang besar untuk meraih untung besar. Salah satunya dari sisi marketing, konsumen bisa membeli minyak goreng bersubsidi asalkan membeli produk lainnya.

Pantauan dari Wartawan Obormotindok.co.id , mereka menjual minyak goreng dalam satu paket bersama sembako lainnya. Bahkan ditoko sembako atau minimarket yang berjejaring stoknya pun terbatas.

Kalau pun ada stoknya namun yang tidak disubsidi dan harganya mahal, bisa dua kali lipat dari minyak goreng yang disubsidi pemerintah.

Dimana kondisi tersebut dikeluhkan Dwi Widosari salah satu pemilik warung makan di Jalan Jaksa Agung – Ponorogo yang terpaksa membeli paketan sembako yang dijual Rp.130 ribu di salah satu toko.

” Dalam paketan sembako tersebut berisi beras 5 Kg, gula 2 Kg, minyak goreng 2 liter, 1 teh celup dan 1 Kg tepung. ” terang Dwi kepada Wartawan Obormotindok.co.id

Ia juga menjelaskan, Padahal sebenarnya dia hanya butuh minyak goreng saja, namun akhirnya harus membeli produk lainnya meski tidak butuh. Dijelaskannya bahwa dalam sehari dirinya membutuhkan minyak goreng 5 liter untuk menggoreng makanan.

Wartawan : Reva Marliana
Edior : Imam Mu’iz

Phian