Obormotindok.co.id - Portal Media Terkini Sulteng

  • SULTENG
    • Kota Palu
    • Banggai
      • Luwuk
      • Batui-Toili
      • Kintom
      • Pagimana-Balantak
      • Kabar Donggi
    • Banggai Kepulauan
    • Banggai Laut
    • Poso
    • Buol
    • Sigi
    • Tolitoli
    • Morowali Utara
    • Donggala
    • Parigi Moutong
    • Tojo Una Una
  • SULBAR
  • SULUT
  • SULTRA
  • GORONTALO
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • HUKRIM
  • LIFE STYLE
    • PENDIDIKAN
    • KESEHATAN
    • e-Paper Digital
    • OLAHRAGA
  • SULTENG
    • Kota Palu
    • Banggai
      • Luwuk
      • Batui-Toili
      • Kintom
      • Pagimana-Balantak
      • Kabar Donggi
    • Banggai Kepulauan
    • Banggai Laut
    • Poso
    • Buol
    • Sigi
    • Tolitoli
    • Morowali Utara
    • Donggala
    • Parigi Moutong
    • Tojo Una Una
  • SULBAR
  • SULUT
  • SULTRA
  • GORONTALO
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • HUKRIM
  • LIFE STYLE
    • PENDIDIKAN
    • KESEHATAN
    • e-Paper Digital
    • OLAHRAGA
No Result
View All Result
Obormotindok.co.id - Portal Media Terkini Sulteng
  • HEADLINE
  • BANGGAI
  • BANGKEP
  • BALUT
Home EKONOMI

Ekonomi Tumbuh dengan Daya Saing, Hilirisasi, dan Industri Yang Kuat

Admin by Admin
Oktober 10, 2021
in EKONOMI, Terkini
0
Share FBShare TwittShare WAShare TelegramShare Email

OBORMOTINDOK.CO.ID. Pembangunan ekonomi Indonesia terutama pada hilirisasi industri dengaan tujuan kemakmuran merupakan garis pemikiran almarhumah Eny Sri Hartati demikian disampaikan Dr. Esther Sri Astuti, Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Sabtu (9/10/2021).

“Hal itu senada dengan keinginan Presiden Jokowi yang menginginkan Indonesia menjadi negara berpenghasilan 5 besar dunia dalam pertumbuhan ekonomi pada 2045.” Katanya pada webinar Mengenang 100 hari Dr. Enny Sri Hartati bertema “Ekonomi Tumbuh dengan Daya Saing, Hilirisasi, dan Industri yang Kuat”.

Esther menyampaikan bahwa untuk mencapai hal Itu Indonesia harus menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) yakni tidak menjadi negara midle income trap, pada saat sebelum covid 19 sempat menjadi negara upper midle country tetapi dengan adanya pandemi status Indonesia kembali jadi negara berpendapatan menengah.

“Dibutuhkan transformasi ekonomi untuk bisa mewujudkan visi emas Indonesia 2045” jelasnya.

Realitas struktur ekonomi Indonesia memang masih didominasi sektor primer tetapi dengan nilai tambah yang masih kurang. Padahal potensi ekspor indonesia dengan modal sumber daya alam termasuk luar biasa. Namun perlu effort untuk bisa mendaptakan benefit dari komoditas dengan meningkatkan nilai tambah dari komoditas mentah diolah menjadi produk turunan sehingga bernilai signifikan untuk diekspor. Misalnya pada produk turunan dari sawit/CPO, kopi, cocoa, karet nikel, dan sebagainya .
Esther juga menyatakan bahwa dalam hal keberhasilan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Vietnam menjadi pemenang.

“Ketika relokasi perusahaan-perusahaan China ke Asia Tenggara akibat perang dagang China – USA, tidak ada satupun perusahaan China dan USA yang masuk merelokasi company ke Indonesia. Tapi memilih Vietnam terutama, dan Thailand serta beberapa negara lain.” katanya.

Dari sisi struktur ekspor antara Indonesia dan Vietnam kurang lebih sama. Namun produk ekspor Vietnam telah diolah bukan hanya mengekspor bahan mentah tapi telah menjadi varian produk turunan yang bernilai tinggi.

“Barang-barang elektronik, industri transportasi yang dikembangkan. Memang untuk sukses kearah sana dibutuhkan modal dan tenaga kerja handal untuk mencapai hilirasi yang berhasil.” Ujar Esther.

Esther juga mengungkap tantangan bahwa industri di Indonesia hanya mengadopsi 6 % saja teknologi tinggi, dan 30 % teknologi menengah.

“Harus disadari peran inovasi dan teknologi sangat krusial untuk mendukung hilirisasi yang sukses. Tentunya harus juga disupport oleh anggaran R & D yang selama ini masih sangat kurang. Demikian pula dengan peningkatan skill pekerja industri.” terangnya.

Dr. Eisha M. Rachbini, ekonom INDEF mengungkapkan pokok-pokok pikiran alm. Eny Sri Hartati yang perlu dijadikan bahan perbaikan perekonomian nasional diantaranya adalah daya saing produk dalam negeri yang  terus menurun dan tersisih produk impor.

Hal lainnya adalah bagaimana meningkatkan produktivitas industri. Sementara terlihat indeks Manufaktur (PMI) terus menurun dari 50.9 (2018) menjadi 49.7 (2019), dan 44,69 (2020). Untuk itu sangat diperlukan investasi yang memberikan nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja.

“Diperlukan investasi terkait rantai pasok global dan kinerja perdagangan Indonesia. Sementara itu tercatat global competitiveness Index Indonesia terus turun dari semula diurutan 37 (2017), 45 (2018) dank e 50 pada 2019.” katanya.

Eisha menyatakan bahwa realitas daya saing industri manufaktur Indonesia berada pada ranking 40 dari 152 negara, dengan 44,2 % nya masih bertumpu pada sumber daya alam dengan teknologi rendah.

“Hal itu diperburuk oleh kinerja industri manufaktur nasional yang juga terus turun dari berkisar 11 % pada 1993, lalu anjlok pada 1998, dan setelah itu kinerja industri manufaktur dalam negeri hanya 5 % (2013). Kinerja industri pengolah juga jatuh dari sekitar 75,73 pada 2013 menjadi hanya 67,60 pada 2020.” ujarnya.

Eisha juga mengungkapkan dampak pandemi covid 19 terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebelum pandemi mencapai 5.0 % pada 2018, saat pandemi jatuh menjadi minus 2 %. Padahal secara long term economic growth, pertumbuhan ekonomi Indonesia masa orde baru pernah mencapai 7,1 % – 7,7 %.

Potensi industri manufaktur dan tantangannya ke depan dapat diberikan masukan beberapa hal yakni melakukan hilirisasi manufaktur berbasis komoditas sehingga mendorong ekspor dan memperbaiki neraca perdagangan.

“Tantangan yang dihadapi pertama, butuh investasi besar guna mendukung peningkatan value added komoditas. Kedua, Dibutuhkan kebijakan dan regulasi yang mendukung percepatan investasi dan hilirisasi sektor manufaktur. Ketiga, ketersediaan bahan baku untuk industri pengolahan.” pungkasnya.**

Previous Post

Pengabdian Untuk Negeri, Danramil Tomata dan Polsek Mori Atas Bersama Pemdes Gelar Karya Bhakti

Next Post

Dua Unit Rumah di Bolobungkang Terbakar

Related Posts

Wakili Gubernur Sulteng, Kasat Pol PP Sambut Kepulangan Jamaah Haji Sulteng 1443 Hijriah, 2022 Masehi

Agustus 7, 2022

OBORMOTINDOK.CO.ID. Palu-- Kepala Satpol-PP Dr. Muhammad Nizam, MH, membuka...

Sambut HUT Kemerdekaan RI Ke-77, Pemda Sulteng Bagikan 1000 Bendera Merah Putih

Agustus 7, 2022

OBORMOTINDOK.CO.ID. Palu-- Pj. Sekda Dr. Rudi Dewanto, SE., MM,...

Sekcam Banggai Resmikan Pesantren As Syarif di kelurahan Dodung, Fadly: Berharap Bisa Cetak Generasi Qurani Berakhlak Mulia

Agustus 7, 2022

OBORMOTINDOK.CO.ID. Balut- Pesantren As Syarif Kelurahan Dodung, Kecamatan Banggai, Kabupaten...

Kunjungi Korban Luka Bakar, Kasubsektor Tolbar Beri Dukungan Moril dan Tali Asih

Agustus 7, 2022

OBORMOTINDOK.CO.ID. Luwuk-- Kasubsektor Toili Barat (Tolbar) Polsek Toili Ipda...

Puluhan Personel Polres Banggai Diterjunkan Kawal Mengamanan Gerak Jalan di Kota Luwuk

Agustus 6, 2022

OBORMOTINDOK.CO.ID. Luwuk-- Puluhan personel Polres Banggai dan Polsek Luwuk...

Next Post

Dua Unit Rumah di Bolobungkang Terbakar

Pesta Miras di Batui Bubar Setelah Tau Ada Polisi Datang

Discussion about this post

Tirto.ID
Loading…




  • REDAKSI
  • Indeks Berita
  • Privacy Policy
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
PT. Nur Grafika Batui Jl. Mawar Kelurahan Tolando, Kecamatan Batui , Sulawesi Tengah, 94762 Indonesia

@ Copyright 2018 www.obormotindok.co.id reserved

No Result
View All Result
  • SULTENG
    • Kota Palu
    • Banggai
      • Luwuk
      • Batui-Toili
      • Kintom
      • Pagimana-Balantak
      • Kabar Donggi
    • Banggai Kepulauan
    • Banggai Laut
    • Poso
    • Buol
    • Sigi
    • Tolitoli
    • Morowali Utara
    • Donggala
    • Parigi Moutong
    • Tojo Una Una
  • SULBAR
  • SULUT
  • SULTRA
  • GORONTALO
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • HUKRIM
  • LIFE STYLE
    • PENDIDIKAN
    • KESEHATAN
    • e-Paper Digital
    • OLAHRAGA

@ Copyright 2018 www.obormotindok.co.id reserved