OBORMOTINDOK.CO.ID. Palu– Dalam upaya meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan Sulawesi Tengah, Gubernur H. Rusdy Mastura menegaskan pentingnya filosofi Otonomi Daerah sebagai desentralisasi kewenangan untuk mencapai kemandirian fiskal.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Puncak Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28 dengan tema “Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat”, di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (25/4).

Gubernur menyampaikan harapannya agar peringatan Hari Otonomi Daerah menjadi momentum untuk perbaikan yang lebih baik ke depannya.

Sejak diberlakukannya otonomi daerah lebih dari dua dekade lalu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah mencatat pencapaian positif dalam kemajuan wilayah, kemandirian fiskal, dan kesejahteraan masyarakat. Antara lain, penurunan angka kemiskinan ekstrim, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi yang tinggi, realisasi investasi besar, penurunan tingkat pengangguran terbuka, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan peningkatan SAKIP.

Namun, masih terdapat sejumlah tantangan yang perlu dihadapi ke depan, terutama terkait pemindahan ibu kota negara ke Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

Sulawesi Tengah diharapkan dapat memainkan peran penting sebagai daerah yang dekat dengan IKN (Ibu Kota Negara) dan kawasan penyangga IKN Nusantara.

Gubernur H. Rusdy Mastura mengajak semua pihak untuk memperkuat kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah daerah, masyarakat, dan lintas sektor dalam pelaksanaan otonomi daerah.

Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan wilayah, kemandirian fiskal daerah, dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah.

Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Bupati Banggai, Amiruddin Tamoreka, Pj Bupati Banggai Kepulauan, Ihsan Basir, Pj Bupati Buol, Drs. Muchlis, dan beberapa kepala dinas terkait lainnya.**

**) Ikuti berita terbaru Obormotindok.co.id di Google News

Jum Amar