OBORMOTINDOK.CO.ID. BANGKEP- Pelayanan kesehatan merupakan hal mendasar, yang tentunya wajib menjadi perhatian dan prioritas di setiap daerah. Sebab, pelayanan ini bersentuhan langsung dengan sendi-sendi kehidupan masyarakat.

Misalnya di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah. Pelayanan kesehatan di daerah yang dikenal dengan sebutan Pulau Peling itu, masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah setempat.

Bagaimana tidak, terkait pelayanan kesehatan di Bumi Trikora itu, masih banyak terdapat beragam kasus alias peristiwa memprihatinkan.

Contohnya, pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Trikora Salakan hingga para pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Sebut saja, pelayanan dan penyediaan obat-obatan untuk para pasien yang berobat di RSUD Trikora Salakan, yang belakangan ini mengalami atau terjadi krisis obat-obatan.

Namun, parahnya lagi, ada sebuah peristiwa yang sempat terjadi beberapa waktu lalu, yaitu mengenai pelayanan di salah satu Puskesmas. Kala itu, salah satu jenazah sempat dievakuasi dengan menggunakan kendaraan roda dua (motor). Hal itu diakibatkan, belum maksimalnya pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas di wilayah itu.

Seperti yang diungkap salah satu anggota DPRD (Aleg) Bangkep dari Fraksi Demokrat, Hatta Mayuna, ketika menyampaikan pendapat akhir fraksi pada sidang paripurna atas hasil penelitian dan pembahasan terkait Rancangan Perubahan APBD Bangkep tahun 2022, Rabu lalu.

Kala itu, ada tiga poin catatan penting yang disampaikan Juru Bicara Fraksi Demokrat DPRD Bangkep tersebut.

Pertama, sebut Hatta Mayuna, mengenai utang. “Hukumnya wajib untuk dibayar. Karena, kalau torang (kita) mati, tidak bisa masuk surga karena masalah utang,” tegas Hatta sapaan karibnya.

Semoga, kata Hatta, dengan dibayarkannya utang Pemda Bangkep atas jasa medik bagi Tenaga Kesehatan (Nakes) RSUD Trikora Salakan, dapat berbanding lurus dengan pelayanan kesehatan di wilayan itu.

“Dengan utang ini bisa dibayar, Insya Allah, kejadian mayat (jenazah) yang dibonceng dengan ojek, sudah tidak terjadi,” jelas Hatta.

Selain itu, lanjut Hatta, pelayanan terhadap masyarakat, ke depannya lebih baik dan maksimal lagi. “Insya Allah, masyarakat yang berobat pakai (menggunakan) BPJS, tidak lagi membeli obat di luar rumah sakit,” ujar Hatta.(dan)

Phian