OBORMOTINDOK.CO.ID.– Menteri Sosial Tri Rismaharini, Jumat (3/9/2021) di Semarang, Jawa Tengah, menegaskan, bantuan sosial tidak akan hilang jika penerima manfaat meninggal dunia, karena bisa diberikan kepada ahli warisnya.

“Misalnya pada Bulan Januari sempat menerima, kemudian meninggal dunia, berarti bukan penerima baru,” kata Menteri Risma.

Untuk keluarga yang masih dalam kategori kurang mampu, bantuan bisa diwariskan kepada anaknya. Penerima waris pun masih bisa memperoleh jika anak tersebut masih di bawah umur.

“Kalau anaknya masih kecil tinggal menunjuk walinya,” katanya.

Jika sudah tidak ada ahli warisnya, katanya, pemerintah daerah setempat berhak mengusulkan penerima baru sebagai penggantinya.

“Yang tahu persis daerah. Kami tidak bisa ‘ngarang-ngarang’ data,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan Kementerian Sosial selalu merevisi data kemiskinan setiap bulan untuk mengakomodasi usulan daerah.

Media ayotau.id, 5 Januati 2021 melaporkan, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah, H Ridwan Mumu, penerima bantuan sosial tahun 2021 mencapai ratusan ribu kepala keluarga.

Penerima bantuan sosial tetap dari DTKS di daerah ini. Jumlah masyarakat prasejahtera yang terdaftar dalam DTKS ada 314.263 kepala keluarga

“Penyalurannya sudah mulai, Pak Gubernur secara simbolis menyerahkan bantua sosial kepada perwakilan penerima. Masyarakat bisa cek melalui bank BUMN atau Himbara masing-masing,” ungkap Ridwan di Palu, Selasa, 5 Januari 2021.

Ridwan menerangkan, ada tiga bantuan sosial yang disalurkan, yaitu program keluarga harapan, program bahan pangan, dan program uang tunai.

Program bahan pangan disalurkan dari Januari-Desember 2021, sebesar Rp200 ribu per kepala keluarga per bulan.

Program uang tunai diberikan selama empat bulan yaitu Januari, Februari, Maret, dan April, sebear Rp300 ribu per bulan per kepala keluarga.

“Kalau program keluarga harapan besarannya berbeda-beda, tergantung item yang diterima masing-masing,” tambah Ridwan.

Untuk Sulawesi Tengah, sasaran penerima program bahan pangan sebanyak 221.942 kepala keluarga, proram tunai sebanyak 120.008 kepala keluarga, dan keluarga harapan 150.000 kepala keluarga.

Dia mengatakan, masyarakat prasejahtera yang masuk dalam DTKS telah melalui proses pendataan sebanyak empat kali pada 2020.

Namun demikian, katanya, apabila masih ada masyarakat yang berhak menerima bansos belum terdata bisa diusulkan untuk masuk ke DTKS.

“Di sini peran Pak RT untuk mendata dan memasukkan, karena semua program ini ada pendampingnya di tingkat desa, kelurahan, dan kecamatan,” ujarnya.

Presiden Joko Widodo telah meresmikan penyaluran bantuan tunai se-Indonesia 2021.

Presiden mengatakan, pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk bantuan sosial sebesar Rp110 triliun. (KR)

Phian