OBORMOTINDOK.CO.ID. MORUT- Upaya simultan memerangi pandemi virus corona (Covid-19) oleh berbagai pihak secara lintas sektor, lembaga dan organisasi masyarakat, membuahkan hasil yang menggembirakan.

Bila dalam hampir tiga bulan terakhir, kabupaten yang berpenduduk sekitar 125.000 jiwa ini ditetapkan sebagai daerah dengan level paling krusial dalam pelaksanaan program pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), yakni Level 4, mulai pekan ini tingkat kegawatan penyebaran dan dampaknya turun drastis menjadi Level 2.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam Instruksi Mendagri Nomor 48 Tahun 2021 tanggal 4 Oktober 2021, menetapkan Kabupaten Morowali Utara sebagai daerah berkategori Level 2 dalam program PPKM guna memerangi pandemi Covid-19.

Selain Morut, daerah yang ditetapkan dalam Level-2 PPKM di Sulteng adalah Donggala, Tolitoli, Morowali, Banggai Kepulauan, Pariogi Moutong, Tojo Unauna dan Kota Palu. Sedangkan yang Level-3 adalah Poso, Buol dan Banggai.

Dalam kondisi level-2 ini, toko dan pasar kebutuhan sehari-hari bisa dibuka dengan kapasitas 75 persen, mall dan plaza dibuka dengan kapasitas 50 persen hingga pukul 20.00 waktu setempat, demikian juga dengan warung makan, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan café.

Sedangkan kegiatan belajar mengajar tatap muka dibuka dengan kapasitas 50 persen, demikian juga dengan ibadah tatap muka, dengan catatan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Bupati Morowali Utara Delis J. Hehi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penanganan Covid-19 baik secara preventif (pencegahan) melalui sosialisasi dan pemberian bahan makanan dan minuman penguat imunitas tubuh maupun penanganan masyarakat yang terpapar baik yang menjalani isolasi mandiri, maupun perawatan di rumah sakit dan instalasi-instalasi kesehatan.

Bupati juga mengapresiasi langkah-langkah yang diambil PMI Morut, PSC, dan Dinas Kesehatan serta berbagai institusi lainnya yang aktif memberikan bantuan sosial kepada warga yang terpapar dan keluarganya serta pelaksanaan vaksinasi yang cukup gencar dilaksanakan oleh berbagai instansi dengan dukungan pihak-pihak swasta.

Bupati berharap semangat memerangi pandemi Covid-19 ini tidak akan luntur dan kepada semua masyarakat tidak menurun kewaspadaannya dalam melakukan tindakan pencegahan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.

Ia juga menghimbau masyarakat untuk mengikuti vaksinasi yang sampai saat ini masih gencar dilakukan oleh Dinas Kesehatan bekerja sama dengan instansi terkait dan para sponsor.

Sementara itu Direktur RSU Kolonodale dr. Sherly Pede yang dihubungi terpisah membenarkan bahwa dalam beberapa pekan terakhir, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit Kolonodale menurun drastis.

“Saat puncak-puncaknya pandemi beberapa waktu lalu, jumlah pasien bias mencapoai 40-an. Pernah tembus 42 orang pak, namun dalam dua pekan ini, jumlah yang dirawat di bawah 10 orang tiap hari. Hari ini misalnya, tinggal 4 orang, namun tadi pagi seorang pasien meninggal dunia,” ujarnya. (MC)

Phian