OBORMOTINDOK.CO.ID – Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Prof Unifah Rosyidi meminta guru agar mempersiapkan diri  menghadapi model pembelajaran baru yang merupakan bauran antara online dan offline.

“Pembelajaran tidak akan kembali seperti semula. Saya mengajak guru, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk menyiapkan diri dengan model pembelajaran baru yakni bauran antara daring dan luring,” ujar Unifah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu, 28 November 2021.

Oleh karena itu, dia meminta guru  memiliki pola pikir terbuka dan terus berinovasi.

Dia juga meminta  pemerintah dan pemerintah daerah menyiapkan era baru itu dengan aturan yang jelas, sosialisasi, dan koordinasi dengan berbagai pihak terutama dengan pemerinrtah daerah.

Sekarang ini, PGRI memfasilitasi jutaan guru untuk terkoneksi dan saling belajar dan berbagi melalui sejumlah kegiatan.

Unifah memandang pandemi COVID-19 sebagai titik balik dan menjadikan disrupsi teknologi sebagai kekuatan untuk mengubah arah dan strategi perjuangan organisasi dalam meningkatkan martabat dan muruah anggota dan organisasi.

Dalam peringatan HUT ke-76 PGRI, tambahnya, pandemi melahirkan kegairahan baru bagi guru untuk saling belajar. Inovasi teknologi pembelajaran sudah menjadi bagian kehidupan saat ini.

“PGRI menjadi pelopor lahirnya guru era baru yang mana belajar dan pelatihan tidak hanya dimonopoli mereka yang ada di perkotaan, tetapi juga akses bagi semua,” katanya.

Unifah mengajak semua anggota PGRI menyambut era baru untuk serentak menjadi pelopor perubahan.

Dia membuka ruang terbuka bagi guru, dosen, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk terus berkarya dan mengabdi dalam naungan PGRI.

Dia menambahkan inovasi teknologi pembelajaran menjadi bagian dari perbincangan sehari-hari, memperkuat soliditas dan solidaritas, memperjuangkan harkat dan marwah PGRI dengan beragam media yang lebih menarik dan beragam.

“PGRI juga memelopori lahirnya guru era baru yang mana belajar dan pelatihan tidak hanya dimonopoli oleh mereka yang ada di perkotaan, tetapi juga akses bagi semua,” tambah dia.

Dalam peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI 2021, Unifah mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang mendengar suara hati para guru terutama dalam upaya-upaya menyelesaikan berbagai persoalan guru, honorer, dan guru 3T negeri swasta, termasuk menjadikan guru, dosen, mahasiswa, dan pelajar untuk mendapat prioritas vaksin COVID-19.

Unifah juga meminta pengambil kebijakan agar perekrutan guru melalui jalur PPPK lebih berkeadilan, deregulasi penyelenggaraan pendidikan, sertifikasi guru dalam jabatan disesuaikan dengan UU Guru dan dosen, tidak ada penghentian sepihak tunjangan profesi guru, kenaikan pangkat bagi guru tidak dipersulit, dan pelatihan yang terus menerus bagi setiap guru agar mutu pendidikan semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim meminta para guru untuk tidak hanya mengabdi tetapi juga mampu menjalankan tugas secara profesional.

“PGRI telah menjadi organisasi profesi guru yang mendorong lahirnya generasi pendidik yang unggul dan tangguh,” kata Nadiem. *

Sumber: Antara

Phian