OBORMOTINDOK.CO.ID. Luwuk– Kebijakan Intervensi Pemerintah Daerah terkait Inflasi di sejumlah sektor memberikan pengaruh signifikan.

Tanggapan ini disampaikan oleh Kabag Perekonomian Banggai terkait adanya pendapat bahwa Intervensi Pemerintah Daerah terhadap Inflasi Tak Berefek. Selasa (04/09/2022).

Saat dikonfirmasi, Rohdiana yang saat ini menjabat kabag perekonomian Pemda Banggai bahwa pendapat melalui pemberitaan tersebut tidak sepenuhnya benar, pasalnya sebagaimana Rilis Inflasi Kota Luwuk per 1 Oktober yang dikeluarkan oleh BPS Month of Monthnya di bulan September 0.37% sementara di bulan Agustus berada di 0.54%, artinya mengalami penurunan sebanyak 0.17%, namun Year Of Year tetap mengalami Kenaikan.

“Memang agak sulit menurunkan angka Inflasi Year Of Year, pungkas Rohdiana mengakui, ” karena jika kita menginginkan penurunan angka inflasi tahunan, maka di bulan berikutnya kita pasti mengalami deflasi, ditambah lagi secara nasional harga BBM naik “.tambahnya.

Tidak itu saja lanjutnya lagi, BPS melalui rilis datanya menjelaskan bahwa pengaruh kenaikan biaya transportasi sangat mendominasi sektor kenaikan Inflasi di bulan September sebesar 1.36%, dan hanya Kebijakan Pemerintah Pusat yang bisa Menentukan Penurunan Inflasi di semua Daerah.

Namun berapa intervensi Pemerintah Daerah dibeberapa sektor memberi pengaruh signifikan, salah satu diantaranya Intervensi Pemda disektor Penyediaan Makan Minum, ini ditandai dengan turunnya angka, tembakau, makanan, minuman di sejumlah restoran.

Menyerahkan data Perbandingan Sektor Inflasi Agustus dan September :
Makanan Dan Minuman Tembakau Bulan Agustus mengalami Inflasi sebesar 0.20% Namun di Bulan September mengalami Deflasi atau Penurunan hingga 1,04%.
Sektor pakaian dan alas kaki, di bulan agustus stagnan diangka 0.0% sementara di bulan september mengalami Penurunan 0.04%.

Sektor perumahan air listrik,dan bahan bakar rumah tangga di bulan Agustus stagnan diangka 0.0% sementara September terjadi kenaikan sebesar 0.02%.

Sektor perlengkapan peralatan dan peliharaan rutin rumah tangga di bulan Agustus diangka 0,02% sementara di bulan September mengalami Penurunan 0.01 %
Sektor kesehatan stagnan di bulan agustus di angka 0.0 % dan bulan september terjadi kenaikan 0.01%.

Sektor transportasi di bulan Agustus menyumbang 0.08% sementara di bulan September menyumbang kenaikan cukup signifikan sebesar 1.36%.

Sektor informasi Komunikasi dan jasa keuangan di bulan Agustus 0.0% dan di September stagnan diangka 0.0%.
Sektor rekreasi olahraga dan budaya di bulan Agustus 0.0% dan bulan september menyumbang 0.01%.

Sektor pendidikan di bulan Agustus 0.0% dan September stagnan diangka 0.0%
Sektor Penyediaan makanan dan minuman restoran di bulan Agustus menyumbang 0.26% sementara September terjadi penurunan menjadi 0.09%.

Nah, dari data BPS tersebut di atas menggambarkan sektor Makanan Minuman serta Sektor Penyediaan Makanan dan Minuman Restoran yang menyumbang Besar angka Inflasi Agustus, pada bulan September mengalami Penurunan signifikan salah satunya di sebebakn oleh Intervensi Pemerintah disektor tersebut dengan giatnya Operasi Pasar yang dilakukan oleh dinas Perdagangan, Dinas Kelautan, Dinas Pertanian dan beberapa dinas lainnya di dalam TiM Penanggulangan Inflasi Daerah.(at)

Phian