OBORMOTINDOK.CO.ID. PALU- Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Drs. Mamun Amir, didampingi Kadis Kesehatan dr. I Komang Adi Sujendra, Mengikuti Rapat Forum Nasional Stunting 2021 Secara Virtual, Rabu, (15/12/ 2021).

BACA JUGA: Sedikitnya 180.000 Pegawai Pusat Bakal Dipindah ke Ibu Kota Negara Baru

Kegiatan tersebut diikuti lintas Kementrian, Gubernur, Bupati dan Wali kota Se -Indonesia serta Lembaga Donor.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, menyampaikan, bahwa Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekuarangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang kesehatan.

Akibatnya, masalah Stunting dianggap bisa menimbulkan kerugian ekonomi negara sebesar 2-3% dari PDB.

Dimana, Indonesia diproyeksikan mengalami pertumbuhan penduduk produktif (bonus demografi tahun 2045. Akan tetapi, bonus demografi ini tidak berguna bahkan jadi beban negara jika tingginya prevalensi balita stunting tidak diperbaiki saat ini.

BACA JUGA: Polsek Toili Amankan Empat Unit Sepeda Motor Berknalpot Brong

Sehingganya sangat perlu, Strategi Percepatan Penurunan Stunting di daerah dan perlu keseriusan Pemerintah Daerah melalui pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting.

Sangat perlu disadari, bahwa perilaku masyarakat belum sejalan dengan upaya penurunan stunting, peningkatan kaoasitas program, kualitas, pengelolaan dan penggunaan data di daerah masih terbatas, progres capaian pelaksanaan setiap aksi konvergensi.

Adapun sesuai arahan Presiden RI Ir. Joko Widodo, yang disampaikan Mendagri, sebagaimana harus ada langkah langkah kongkrit dalam mengatasi penurunan stunting  sebagai berikut:

1. Fokus penurunan stunting di 10 provinsi yang memiliki prevalensi stunting , NTT, NTB , Sulbar, Gorontalo, Aceh , Kalimantan Tengah , Kalimantan Selatan , Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulteng.

2. Memberikan akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil maupun balita di Puskesmas, dan Posyandu dipastikan tetap berlangsung.

3. Tingkatkan upaya promotip , edukasi dan sosialisasi bagi ibu – ibu hamil serta pada keluarga harus terus di gencarkan sehingga meningkatkan pemahaman untuk pencegahan stunting dengan melibatkan PKK , tokoh Agama, Tokoh Masyarakat RT dan RW serta relawan dan menjadi gerakan bersama masyarakat.

BACA JUGA: Perusahaan Siap Salurkan Beasiswa Berpestasi Untuk Sekolah Binaan Setiap Tahun Melalui Program Astra Cerdas

4. Upaya penurunan stunting berkaitan dengan program perlindungan sosial , terutama Program Keluarga Harapan (PKH) kemudian pemberian Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT ) dan juga pembangunan infrastruktur dasar yang menjangkau keluarga – keluarga yang tidak mampu , melaksanakan dengan baik Perpres Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Menindak lanjuti arahan Presiden yang disampaiakan melalui Kemendagri tersebut, Wakil Gubernur Meminta Kepada Kepala Dinas Kesehatan agar diajak seluruh OPD terkait dan Seluruh lembaga yang dapat bersinergi dengan pemerintah secara berjenjang dalam upaya penurunan Stunting di Sulawesi Tengah , selanjutnya Gubernur meminta agar Pembentukan Klinik Bersalin untuk menjadi prioritas untuk percepatan Penurunan Stunting.(fn)

BACA JUGA: Program Astra Cerdas, PT. Sawit jaya Abadi-1 Salurkan Bantuan Beasiswa Prestasi Untuk Sekolah Binaan

ombatui