OBORMOTINDOK.CO.ID. Luwuk– Pedagang beras lokal di wilayah Kecamatan Batui dan Batui Selatan mulai merasa khawatir dengan kelangkaan beras di sejumlah gilingan padi saat ini.
“Fakta ini dapat mengancam kekurangan stok beras di Kabupaten Banggai,” ucap Fadil salah satu pedagang beras di Batui.
Kekhawatiran itu diungkap Fadil ketika berbincang santai dengan pewarta obormotindok.co.id, Rabu (6/3/2024).
Fadli menjelaskan bahwa stok beras di wilayah Kabupaten Banggai mengalami penurunan buntut penjualan beras keluar daerah.
“Jika pembeli beras dari luar tidak ditangani dengan serius, kemungkinan besar stok beras di beberapa gilingan akan semakin menipis dan mengakibatkan kekurangan beras di daerah kita,” kata Fadil khawatir.
Dia juga mengakui bahwa pembeli dari Provinsi Manado sering datang untuk membeli beras di wilayahnya di Kecamatan Batui, Batui Selatan, dan Toili.
“Bisa dilihat bahwa stok beras di gilingan sudah mulai menipis, sementara masa panen beras pada bulan Mei ini. Jika tidak ada tindakan antisipatif dari pemerintah daerah, stok beras di beberapa gilingan akan habis dan masyarakat akan kesulitan mendapatkan beras,” tambahnya.
Fadli mengakui bahwa ia memperoleh beras hanya dengan mengumpulkannya dari petani untuk dijual kembali di Luwuk dan Batui.
Saat ini, harga beras di gilingan mencapai Rp700 ribu per sak ukuran 50 Kg yang menurutnya merupakan harga termurah di daerah tersebut.
Ia berharap, pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah dalam mengantisipasi kelangkaan beras di Kabupaten Banggai.
Sementara itu, harga beras eceran di Pasar Batui naik hingga Rp13 ribu per liternya.**
**) Ikuti berita terbaru Obormotindok.co.id di Google News
Discussion about this post