OBORMOTINDOK.CO.ID.– Pemerintah akan membentuk holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pariwisata yang dipayungi oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia, yang dulu bernama PT Survai Udara Penas (Persero).

Perusahaan negara yang akan bergabung di holding itu antara lain PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau INA, PT Sarinah (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) atau TWC, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC, dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto menjelaskan, mekanisme pembentukan holding tinggal menunggu peraturan pemerintah (PP) ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.

Garuda Indonesia yang memiliki peran utama dalam konektivitas dan mobilitas penduduk dan kegiatan pariwisata di Indonesia, ditargetkan menjadi bagian anggota holding di tahun 2023.

“Nanti kita menunggu restrukturisasi yang dilakukan oleh Garuda, dan ini masih waktunya di 2023,” tuturnya.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pembentukan holding ini akan dilakukan melalui tiga tahap penataan dan pengembangan portofolio sub kluster.

Tahap pertama pada Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, INA, Sarinah, dan TWC. Langkah tersebut ditargetkan pada kuartal II 2021.

Tahap kedua pada ITDC dengan target kuartal IV. Proses inbreng akan dilakukan pasca PMN 2021 kepada ITDC.

Lalu, tahap ketiga mencakup Garuda Indonesia. Langkah ini menunggu restrukturisasi selesai.

Editor: Krista Riyanto

Sumber: Detik.com

Phian