OBORMOTINDOK.CO.ID – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Jakarta, Rabu, 27 Oktober 2021 mengungkap, realisasi investasi di luar Pulau Jawa melaju lebih kencang dibandingkan dengan realisasi investasi di Pulau Jawa.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, sepanjang triwulan III-2021, realisasi investasi di Jawa mencapai Rp104,2 triliun (48,1 persen) sedangkan luar Jawa mencapai Rp112,5 triliun (51,9 persen).

“Year on year (secara tahunan) investasi luar Jawa naik 1,9 persen. Lagi-lagi saya katakan bahwa ini atas pembangunan infrastruktur yang masif dilakukan oleh pemerintahan Jokowi-JK di lima tahun periode pertama dan dilanjutkan di periode kedua. Itu berdampak positif untuk memikat para investor,” katanya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu.

BACA JUGA : Menteri Tjahjo Kumolo akan Pecat ASN Terlibat Kecurangan Seleksi Calon ASN

Bahlil mengatakan, pembangunan infrastruktur di luar Jawa telah menarik minat investor.

Ia pun menilai positif capaian tersebut, karena sejalan dengan tujuan pembangunan infrastruktur untuk pemerataan ekonomi serta untuk melahirkan kawasan ekonomi baru.

Tidak hanya realisasi investasi di luar Jawa ada triwulan III-2021 tercatat tumbuh 1,9 persen, hal serupa juga terjadi di Jawa. Realisasi investasi di Jawa sepanjang periode tersebut tumbuh 5,7 persen.

BACA JUGA : Cuti Bersama Dihapus, Natal dan Tahun Baru Jatuh di hari Sabtu

Secara kumulatif, sepanjang Januari-September 2021, realisasi investasi di Jawa tumbuh 3,7 persen sedangkan di luar Jawa pertumbuhannya melesat hingga 12 persen.

Secara nominal, investasi di Jawa sepanjang Januari-September 2021 sebesar Rp318,7 triliun (48,3 persen) dan investasi di luar Jawa sebesar Rp340,7 triliun (51,7 persen).

BACA JUGA : Bank Indonesia Isyaratkan DP 0 Persen Kredit Kendaraan dan Properti Diperpanjang Sampai 2023

“Jadi ini semuanya tumbuh positif, tapi lajunya lebih laju yang di luar Jawa. Ini karena mungkin Menteri Investasinya dari luar Jawa kali ya, tapi ini bukan KKN, ini kecenderungan orang mau investasi,” katanya. *

Sumber: Antara

Phian