Denny JA: Setiap 15 Hari, Satu Bahasa Daerah akan Punah

oleh
oleh
Denny JA. Foto: Satupena

OBORMOTINDOK.CO.ID – Setiap 15 hari, ada satu bahasa daerah yang  akan punah, karena tidak berkembangnya ekonomi dan ilmu pengetahuan di komunitas pengguna bahasa yang bersangkutan. Juga, karena faktor globalisasi.

Demikian Denny JA, selaku Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, sewaktu memberi pengantar pada acara baca puisi 10 penyair perempuan dari berbagai provinsi, mulai dari Aceh sampai Papua Barat di Jakarta, Minggu, 17 Oktober 2021.

Acara baca puisi ini berkait momentum bulan Oktober, sebagai bulan bahasa dan sastra.

Acara bertema “Empu Punya Kata: Pembacaan Puisi Perempuan Nusantara” itu diadakan oleh Satupena melalui Obrolan HATI PENA #9 dengan pemandu acara Elza Peldi Taher dan Swary Utami Dewi.

Mengutip sumber badan PBB, UNESCO, Denny mengungkapkan, di dunia ada sekitar 7.000 bahasa.

Menurut prediksi pakar bahasa, katanya, dalam 100 tahun mendatang hanya akan tersisa 100 bahasa. Sedangkan 90% bahasa yang ada sekarang akan punah.

Denny mengutip data 2019 dan menunjukkan, di Indonesia ada 801 bahasa daerah. “Dunia mencatat, Indonesia dan Papua Nugini adalah dua negara yang memiliki jumlah bahasa daerah terbanyak,” ujar Denny, seorang perintis survei politik di Indonesia ini.

Sedangkan di Indonesia, bahasa daerah terbanyak ada di Papua, yang mencakup 326 bahasa daerah. “Begitu beragamnya suku-suku di Papua, di mana tiap suku memiliki bahasanya sendiri,” kata Denny.

Denny menjelaskan, globalisasi menuntut bahasa komunikasi yang bisa dipahami bersama. Orang dari berbagai pelosok dunia membutuhkan bahasa untuk berkomunikasi. Maka bahasa yang bertahan adalah yang memiliki kosa kata yang lengkap. *

Sumber: Indobalinews.com

 
BACA JUGA:  Kamis Besok: Denpasar dan Empat Kota Lainnya di Indonesia Hujan Lebat Disertai Petir